Point to Point
jaringan yang terdiri atas beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari satu sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.
Wireless Point to Point adalah wireless yang hanya dapat digunakan oleh satu client saja.
- Konsep Koneksi Wireless
- Koneksi terjadi antara Akses Point (AP) dengan satu atau lebih station.
- Koneksi tejadi apabila ada kesamaan SSID dan kesamaan Band.
- Station secara otomatis akan mengikuti channel frekuensi pada AP.
- Station hanya dapat melakukan scan AP dengan list channel frekuensi yang diset pada station.
Point to Multi Point
Point to Multipoint Adalah satu komputer/perangkat yang dapat di sambungkan ke banyak komputer/perangkat dan biasanya jaringan ini digunakan pada area hotspot ataupun pada warnet. karena dari 1 server di sebar ke beberapa client
Wireless Point to Multipoint adalah wireless yang dapat digunakan oleh banyak client.
– Konsep Koneksi Wireless
- Koneksi terjadi antara Akses Point (AP) dengan satu atau lebih station.
- Koneksi tejadi apabila ada kesamaan SSID dan kesamaan Band.
- Station secara otomatis akan mengikuti channel frekuensi pada AP.
- Station hanya dapat melakukan scan AP dengan list channel frekuensi yang diset pada station.
Konfigurasi Point to Point
1. Pertama yang harus Anda lakukan adalah pastikan Router dengan PC terhubung dan Anda dapat masuk kedalam WinBox.
2. Setelah itu, atur IP address untuk interface wlan Anda. IP ini yang nantinya akan diterima oleh station.
3. Setelah selesai membuat IP, masuk ke menu Wireless. Aktifkan (enable) wireless Anda, kemudian pada bagian mode, ubah menjadi Bridge. Kenapa Bridge? Karena mode bridge merupakan mode yang digunakan sebagai pemancar (access point) dan hanya melayani satu client atau Point to Point.
Untuk band nya sendiri saya menggunakan band 2.4 Ghz (yang umum digunakan), Channel width dan Frequency saya biarkan default. Tapi Anda dapat mengaturnya jika mau. Untuk SSID nya pun Anda dapat memberinya dengan nama yang Anda inginkan.
Station:
1. Untuk router yang berperan sebagai station pun untuk konfigurasinya hampir sama dengan router yang berperan sebagai bridge. Pertama Anda harus mengatur IP addressnya terlebih dahulu, jangan lupa untuk membuatnya satu network dengan IP address pada router yang berperan sebagai bridge. Ubah juga interface nya menjadi wlan (bisa juga dengan menambahkan dhcp server dan client untuk mendapatkan IP dari router yang berperan sebagai bridge agar pada router station Anda tidak perlu menambahkan IP. Namun konfigurasinya menyusul ^^).
2. Masuk juga kedalam menu Wireless, kemudian atur mode nya menjadi Station. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa mode station berguna sebagai wireless client/penerima. Jadi disini dia akan digunakan sebagai wireless penerima untuk mencoba router bridge yang telah dikonfigurasi. Untuk Channel width dan SSID nya saya biarkan default, karena jika nanti dia sudah terhubung dengan router bridge, maka Channel width, frequency bahkan SSID nya pun akan menyesuaikan.
3. Lalu lakukan scanner. Jika konfigurasi router bridge Anda benar, maka akan muncul SSID yang tadi Anda atur pada router bridge. Pilih, kemudian hubungkan dengan mengklik Connect.
4. Jika sudah terhubung, coba Anda periksa kembali pada menu wireless Anda. Jika berhasil, maka nama SSID Anda akan berganti sesuai dengan SSID dari router bridge yang sebelumnya telah Anda atur.
Verifikasi:
1. Lihat pada router bridge Anda pada menu Registration. Jika router station Anda sudah terhubung, maka perangkat Anda akan muncul pada menu Registration tersebut.
2. Anda juga dapat melakukan percobaan dengan ping dari router station ke IP router bridge Anda.
3. Anda juga dapat melihat trafic dari wireless Anda pada menu trafic yang ada didalam wlan Anda.
4. Dapat pula Anda lakukan Bandwidth test untuk memeriksa bandwidth Anda dengan mengetikkan IP address dari router bridge Anda.
5. Terakhir, Anda juga dapat melihat sinyal Anda pada bagian menu Signal yang ada didalam wlan Anda.
0 komentar: